Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 3 Pendidikan
Bahasa Indonesia · Bab 3 Pendidikan
Sri Marheni

22/08/2021 16:04:05

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

27

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Tujuan Pembelajaran

BabBab

BabBab

Bab

33

33

3

Kata kunci :

tokoh, pahlawan, pendidikan, kritikan, binatang peliharaan,

keuangan

Pendidikan

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu:

1. Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan.

2. Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan

menggunakan bahasa yang santun.

3. Menanggapi informasi dari kolom/rubrik khusus (majalah anak, koran,

dll.)

Pendidikan

Tokoh pendidikan

Menulis ringkasan

Membaca dengan intonasi yang tepat

Menyampaikan kritikan

Sebagai seorang pelajar, kalian harus rajin belajar. Ingat, belajar pangkal pandai.

Apa yang akan terjadi jika kalian malas? Tentu kalian akan menjadi bodoh, bukan? Ingatkah

kalian ketika jaman penjajahan dahulu? Masih banyak rakyat Indonesia yang tidak

bersekolah, sehingga mereka menjadi bodoh dan mudah diperdaya.

Para pahlawan berjuang dengan cara masing-masing. Ada yang berjuang dengan

fisik dan ada pula yang berjuang dengan cara memajukan tingkat pendidikan rakyat

Indonesia. Salah satu pahlawan yang berjuang meningkatkan tingkat pendidikan adalah

Ki Hajar Dewantoro. Siapakah beliau? Mari kita mengenal beliau dengan mempelajari

materi berikut ini.

Peta Konsep

28

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

A. Tokoh Pendidikan

Simaklah bacaan di bawah ini dengan cermat!

Generasi sekarang hanya mengenal Ki Hajar

Dewantoro, yang mempunyai nama kecil Suwardi

Suryaningrat itu, dari potretnya. Atau gambar kalender

seri pahlawan nasional yang terpampang wajahnya yang

tua, kadaluwarsa. Mungkin terasa asing apabila mengenali

potretnya yang “resmi” berdasi.

Ki Hajar Dewantoro yang lahir di Yogyakarta tanggal

2 Mei 1889 bernama asli Suwardi Suryaningrat. Beliau

menolak penjajahan pemeritah kolonial Belanda dan

merupakan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa.

Sebenarnya jauh sebelum beliau menerjunkan diri dalam

perjuangan pendidikan, jurnalistiklah yang menjadi ajang perjuangannya melawan

pemerintah kolonial Belanda.

Karena ketajaman penanya, wartawan muda Suwardi menjadi langganan tetap

penjara. Bahu-membahu dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker,

beliau memporak-porandakan pertahanan mental pemerintah. Misalnya, ketika

Kerajaan Belanda memperingati 100 tahun kedaulatannya kembali sebagai sebuah

kerajaan, Suwardi marah bukan main karena orang-orang Indonesia yang terjajah

bahkan disuruh ikut memperingatinya. Maka ditulisnya sebuah artikel yang pedas

“Seandainya Aku Seorang Belanda” (

Als ik eens Nederlander was

).

Bahwa Suwardi muda ini kelak akan menentukan sejarah pendidikan bangsa

kita, sudah nampak sejak dulu. Ia melatih anak-anak muda bermain sandiwara,

karawitan, pencak silat, dan pemberantasan buta huruf. Menurut Suwardi, anak muda

tidak boleh buta huruf.

Suwardi pernah belajar di sekolah guru. Pada tahun 1905 melanjutkan ke sekolah

kedokteran STOVIA di Jakarta sampai tahun 1910. Ia terpaksa keluar dari sekolah

itu karena tidak ada waktu untuk belajar ilmu kedokteran. Ia lebih menekuni ilmu

politik.

Perkawinannya dengan Sutartinah terjadi pada tahun 1907, tetapi pestanya baru

diselenggarakan tahun 1913 karena ia dibuang ke Negeri Belanda. Konon, biaya

pembuangan ini diberikan oleh rakyat.

Ki Hajar bukan hanya bisa berkata tidak, tetapi juga berani melawan. Mendirikan

Taman Siswa sendiri tanpa restu dan bantuan pemerintah Belanda adalah salah satu

contohnya. Dan ketika sekolah-sekolah semacam ini tidak diakui dan dianggap liar,

Ki Hajar bangkit melawan.

Ki Hajar Dewantoro

Sumber:www.google.co.id

29

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Ki Hajar Dewantoro meninggal 26 April 1959 di lingkup Taman Siswa yang

sangat dicintainya. Banyak yang dapat kita teladani dari Ki Hajar Dewantara. Orang

selalu ingat akan semboyannya yang menggambarkan kesederhanaan “Memikul

dawet sambil bersenandung” yang berarti ‘walaupun hidup sederhana, tetapi tetap

berhati gembira’.

Kita mewarisi perguruan Taman Siswa yang telah berkembang ke pelosok

Nusantara, dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Kita menerima dengan

ikhlas serta bangga akan adanya Hari Pendidikan Nasional yang dikaitkan dengan

hari kelahirannya, 2 Mei. Kita menerima penetapannya sebagai Pahlawan Nasional

sejak 28 November 1959.

Nama Ki Hajar terpatri di hati kita sebagai pahlawan bangsa dan sebagai

pahlawan pendidikan.

Sumber:

Majalah Hai dan Gadis

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Setelah menyimak bacaan di atas, sebutkan tiga unsur dalam bacaan!

2. Siapakah tokoh pendidikan Indonesia?

3. Siapakah tokoh Tiga Serangkai yang disebutkan dalam bacaan?

4. Ceritakan riwayat Ki Hajar Dewantoro secara singkat dengan bahasamu sendiri!

5. Kapankah Hari Pendidikan Nasional Indonesia diperingati?

6. Siapa yang menjadi langganan tetap penjara dalam bacaan di atas?

7. Kapankah Suwardi sekolah kedokteran ? Di mana beliau sekolah?

8. Suwardi menikah dengan Sutartinah pada tahun 1907, tetapi pestanya baru

diselenggarakan tahun 1913. Mengapa demikian ? Jelaskan!

9. Kapan Ki Hajar Dewantoro meninggal dunia?

10. Apa yang dapat kita warisi dari tokoh pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro?

Jelaskan pendapatmu?

B. Menyampaikan Kritikan

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian pasti pernah mendengar kritikan yang

disampaikan seseorang kepada orang lain. Mungkin kalian pernah mendapatkan

kritikan dari temanmu. Bagaimana reaksimu ketika menerima kritikan itu? Apa kalian

tersingggung.

Kalimat kritikan adalah kalimat yang disampaikan kepada seseorang dengan

tujuan mengecam atas suatu perbuatan atau hasil karya. Kalimat itu dapat disampaikan

secara lisan atau tertulis. Kritikan dapat berarti positif, dapat juga berarti negatif.

Kalimat kritikan positif dapat berupa saran atau anjuran, sedangkan kalimat kritikan

negatif lebih menekankan kekurangan seseorang.

30

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Perhatikan contoh kalimat kritikan berikut ini!

Contoh kritikan negatif:

1. Eh, tulisanmu kok jelek sih!

2. Wah, bodoh sekali kamu!

3. Aduh, hitam sekali kulitmu!

4. Ha, norak sekali warna pakaianmu!

5. Kampungan sekali anak itu!

Kritikan-kritikan tersebut bisa menyinggung perasaan orang lain. Kritikan yang

baik harus dilakukan dengan bahasa yang sopan, halus, dan tidak menyinggung

perasaan orang. Sebisa mungkin, kritikan disertai alasan yang membangun.

Contoh kritikan positif:

1. Menulislah dengan rapi, supaya mudah dibaca!

2. Seharusnya kamu belajar dengan giat, supaya tidak ketinggalan oleh teman-

temanmu!

3. Sebaiknya kamu jangan terlalu sering bermain di bawah terik matahari, supaya

kulitmu tidak terlalu hitam!

4. Menurutku, pakaian itu tidak cocok dengan warna kulitmu.

5. Seharusnya anak itu tidak berbuat seperti itu.

Amati gambar-gambar di bawah ini! Perbuatan yang mereka lakukan tidak benar.

Coba kamu sampaikan kritikan mengenai perbuatan yang mereka lakukan! Berilah

alasan yang masuk akal dan gunakan bahasa yang santun!

Gambar A

: bertengkar

Gambar B :

suka membolos

TT

TT

T

ugug

ugug

ug

as 3.1

as 3.1

as 3.1

as 3.1

as 3.1

31

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

C. Membaca dengan Intonasi yang tepat

Bacalah bacaan di bawah ini dengan intonasi yang tepat!

Memelihara Binatang Harus Bertanggung Jawab

Ajeng selalu merasa betah tinggal di rumah sendirian. Mengapa? Selidik punya

selidik, ternyata di rumah itu ia punya “teman” lain. Temannya itu adalah kucing. Ya,

Ajeng memang memelihara tiga ekor kucing di rumahnya.

Memang, tidak sedikit orang yang menjadikan binatang sebagai teman bermain.

Bukan hanya kucing, melainkan binatang lain, seperti anjing, hamster, dan ikan. Bahkan,

ada juga binatang buas seperti ular, harimau, dan buaya. Mengapa binatang itu dijadikan

teman?

“Aku suka memelihara binatang. Itu bagian dari alam semesta,” kata Andrew.

Pertama kali melihat di toko binatang peliharaan (

pet shop

), Andrew langsung jatuh

cinta pada binatang hamster.

“Kalau aku lebih suka memelihara ikan, “kata Icha dan Maria. “Ikan itu sangat

lucu,” lanjut mereka.

Asyiknya punya binatang peliharaan memang sulit dijelaskan. Namun, selain

bisa mengajaknya bermain, keasyikan lainnya adalah kita bisa bebas memberi nama

mereka. Sering kali, mereka memberi nama sesuai keadaan binatang itu. Maria,

misalnya, memberi nama ikan cupangnya Emas karena warnanya memang keemasan.

Sementara, Andrew memberi nama hamsternya dengan nama Jum karena ukuran

badannya yang besar (jumbo). Namun, kadang kala pemilik binatang peliharaannya

memberi nama sangat keren, seperti Romeo, Gullit, Daren, dan masih banyak nama

keren lainnya.

Menjadi teman bermain dan memberi nama hanya sebagian kecil dari tugas kita

kalau memiliki binatang peliharaan. Masih banyak lagi tugas lainnya, seperti memberi

makan, memandikan, membersihkan kandang, dan membawa ke dokter jika sakit.

Gambar

C: bangun kesiangan

Gambar D:

kuka kebut-kebutan di jalan raya

32

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Wah, banyak juga, ya? Memang banyak, tetapi kalau kita melakukannya dengan

perasaan senang, kita tidak akan merasa capek. Memelihara binatang memang susah-

susah gampang. Namun, jika berhasil merawat binatang sehingga tampak sehat dan

bersih, tentu kita akan menjadi puas.

Sumber:

Kompas Anak, 29 Agustus 2004

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan pokok-pokok bacaan paragraf kesatu dan kedua!

2. Mengapa Ajeng betah tinggal di rumah?

3. Siapa teman Ajeng saat sendirian di rumah?

4. Binatang apa saja yang sering dijadikan binatang peliharaan?

5. Binatang apa yang dipelihara Andrew?

6. Apa alasan Andrew memelihara binatang tersebut?

7. Bagaimana cara mereka memberi nama binatang? Apa keasyikan memiliki

binatang peliharaan?

8. Tugas apa saja yang harus dilakukan jika memiliki binatang peliharaan?

9. Bagaimana agar merawat binatang terasa mudah?

10. Simpulkan isi bacaan di atas secara singkat dengan bahasa kalian!

D. Ringkasan

Bacalah teks berikut ini dalam hati!

Belajar Mengatur Keuangan

Namanya saja uang saku. Jadi, hanya sejumlah uang cukup kecil yang cukup

dimasukkan ke saku baju atau celana. Akan tetapi, meskipun kecil, jika ditotal jumlahnya

menjadi besar. Marilah kita berhitung! Jika setiap hari kita diberi uang saku oleh

orang tua sebesar dua ribu rupiah, total uang saku selama satu bulan yang kita dapatkan

sebesar enam puluh ribu rupiah. Besar juga, bukan?

Sejak kecil sebaiknya kita belajar mengelola uang saku yang diberikan kepada

kita. Salah satu caranya dengan menabung. Misalnya, jika setiap hari kita diberi uang

saku sebesar dua ribu rupiah, kita dapat membelanjakan uang saku itu sebagian.

Uang saku yang sebagian lagi dapat kita masukkan ke dalam celengan lucu.

Kita tahu bahwa menabung sebenarnya tindakan yang terpuji. Membiasakan

menabung sangat sulit. Kita sering tergoda untuk membelanjakan uang. Kebiasaan

menabung itu akan semakin sulit dilakukan jika tidak selalu dilakukan. Dengan

membiasakan menabung, kita akan tahu apakah arti uang itu. Ada suatu pendapat

33

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

menyatakan bahwa menabung akan mengajarkan kita tentang konsep kerja keras

dan perencanaan keuangan. Contohnya, kita mempunyai keinginan untuk membeli

sesuatu tanpa membebani orang tua. Sedikit demi sedikit uang saku kita sisihkan

untuk ditabung. Kita menahan keinginan menghabiskan uang saku kita. Akhirnya,

ketika tabungan kita telah cukup untuk membeli apa yang kita inginkan, betapa

bahagianya. Betapa puas dan bangganya kita membeli sesuatu dengan hasil tabungan.

Nah, bagaimanakah caranya jika kita tetap tidak bisa menahan diri untuk

menghabiskan uang saku? Ada satu cara yang dapat kita lakukan. Kita minta kepada

orang tua untuk memberikan sebagian uang saku saja. Adapun yang sebagian kita

titipkan kepada orang tua. Dengan tidak sadar ternyata kita telah melakukan kegiatan

menabung. Selain itu, kita dapat juga menabungkan sebagian uang saku di sekolah.

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan menabung. Selain untuk

membeli sesuatu yang kita inginkan, kita dapat juga membantu orang lain. Apakah

kalian tidak ingin berbuat baik pada orang lain? Nah, coba mulailah membiasakan diri

untuk menabung sejak sekarang.

Sumber:

“Manajemen Uang Saku, Ajari Si Kecil Mengatur Keuangan”

dalam Tabloid Nyata Edisi 1808, Februari 2006

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

TT

TT

T

ugug

ugug

ug

as 3.2as 3.2

as 3.2as 3.2

as 3.2

Lakukan kegiatan-kegiatan di bawah ini!

1. Bacalah bacaan “Belajar Mengatur Keuangan” sekali lagi. Selanjutnya, buatlah

ringkasan isi bacaan tersebut dengan kalimat kalian sendiri!

Ikuti langkah-langkah berikut ini!

a. Bacalah dengan cermat bacaan yang akan kalian ringkas. Lakukan dengan

membaca dalam hati!

b. Catatlah gagasan pokok setiap paragraf dalam bacaan tersebut!

c. Rangkailah gagasan pokok tersebut menjadi sebuah bacaan singkat!

Walaupun diringkas, kalian tidak boleh mengubah urutannya.

2. Tukarkan pekerjaanmu dengan pekerjaan teman sebangkumu. Kemudian,

koreksilah hal-hal di bawah ini!

a. Kelengkapan isi ringkasan. Isi ringkasan menyimpang dari bacaan atau

tidak.

b. Susunlah kalimat yang digunakan dalam ringkasan.

c. Penggunaan ejaan dan tanda baca.

3. Kumpulkan kepada gurumu. Setelah dikoreksi oleh guru, perbaikilah ringkasan

yang kalian buat tersebut berdasarkan catatan atau saran guru!

34

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Rangkuman

1. Ki Hajar Dewantoro adalah Pahlawan Pendidikan Nasional yang mendirikan

Taman Siswa.

2. Kalimat kritikan adalah kalimat yang disampaikan kepada seseorang dengan

tujuan mengecam atas suatu perbuatan atau hasil karya.

3. Langkah-langkah membuat ringkasan :

a. Membaca bacaan dengan cermat.

b. Mencatat gagasan pokok tiap paragraf

c. Merangkai gagasan pokok tiap paragraf menjadi sebuah bacaan singkat

Setelah mempelajari bab tiga, sudahkah kalian menampilkan sikap berikut:

1. Mampu dan berani menanggapi sesuatu hal disertai alasan yang tepat.

2. Mampu menanggapi informasi dari rubrik khusus.

3. Mampu menulis hal-hal yang penting dari suatu teks yang dibacakan.

Refleksi

35

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

1. Suwardi Suryaningrat adalah nama kecil dari ....

a. Dr. Cipto Mangunkusumo

b. Douwes Dekker

c. Ki Hajar Dewantoro

d. Bung Tomo

2. Sebelum terjun di dunia pendidikan, Ki Hajar Dewantoro bekerja sebagai ....

a. tentara

b. wartawan

c. dokter

d. polisi

3. Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal ....

a. 2 Mei

b. 20 Mei

c. 1 Oktober

d. 28 Oktober

4. Berikut ini yang

bukan

anggota Tiga Serangkai adalah ....

a. Douwes Dekker

b. Dr. Cipto MAngunkusumo

c. Ir. Soekarno

d. Suwardi Suryaningrat

5. Kalimat yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan mengecam atas suatu

perbuatan atau hasil karya disebut kalimat ....

a. perintah

b. berita

c . pujian

d. kritikan

6. Wah, kotor sekali kamarmu!

Uji KUji K

Uji KUji K

Uji K

ompetensi

ompetensi

ompetensi

ompetensi

ompetensi

36

Bahasa Indonesia SD/MI Kelas 6

Kalimat di atas merupakan kalimat

a . pujian

b. berita

c. kritikan positif

d. kritikan negatif

7. Binatang yang sering dijadikan binatang peliharaan adalah ....

a. badak

b. kucing

c. cicak

d. tikus

8. Kritikan harus disampaikan dengan ....

a. kasar

b. sopan

c. ketus

d. marah

9. Binatang peliharaan harus ....

a . dibiarkan

b. dimasukkan kandang

c. dirawat

d. diikat

10. Belajar mengatur keuangan dapat dimulai dengan ....

a. menghabiskan uang

b. belanja barang-barang yang diinginkan

c. meminta uang lebih kepada orang tua

d. menabung

B . Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Ceritakan riwayat Ki Hajar Dewantoro dengan bahasamu sendiri secara singkat!

2. Sebutkan 3 contoh kalimat kritikan positif!

3. Binatang apa saja yang biasa dijadikan binatang peliharaan?

4. Apa yang harus kamu lakukan jika memelihara binatang?

5. Bagaimana cara kamu mengatur keuangan?